Minggu, 01 April 2012

bagaimana pemahaman yang tepat tentang antibiotika agar pola hidup sehat tetap terjaga

tidak jarang, antibiotika dianggap sebagai obat dewa yang bisa menyembuhkan segala penyakit. padahal, antibiotika tidak bisa dikonsumsi untuk menyembuhkan penyakit yang disebabkan virus. sembarangan mengonsumsi antibiotika hanya membuat tubuh sembutuhkan obat yang lebih kuat. selain lebih mahal, jika punya efek samping yang juga lebih berat.

antibiotika adalah obat yang digunakan untuk membunuh bakteri. ada banyak jenis antibiotika dan masing-masing bekerja dengan cara berbeda pada berbagai jenis bakteri. dokter akan memutuskan yang paling balk untuk infeksi yang diderita pasiennya.

meskipun antibiotika adalah obat yang manjur, obat ini tidak mengobati segala jenis penyakit. antibiotika tidak manjur melawan penyakit yang disebabkan oleh virus. jadi obat yang satu ini tidak bisa mengobati flu, sebagian besar penyakit bronkitis akut, hidung meter, dan sebagian besar sakit tenggorokan yang bukan disebabkan bakteri streptococcus.

ada bahaya bila kita minum antibiotika ketika tidak membutuhkannya. antibiotika bakal tidak bisa bekerja secara efektif saat kita benar-benar memerlukannya. setiap kali kita minum antibiotika, di tubuh bersarang bakteri-bakteri yang tidak bisa dibunuh si antibiotika.
bakteri ini kemudian bermutasi dan semakin sulit dibasmi. antibiotika yang biasa digunakan untuk membunuhnya tak lagi mempan. bakteri tersebut menjadi bakteri yang resisten terhadap antibiotika.

bakteri yang makin bandel ini bisa menyebabkan infeksi yang lebih serius dan lebih lama. untuk mengobatinya, butuh antibiotika yang lebih kuat dan mahal. antibiotika lebih kuat ini bisa menimbulkan efek samping dibandingkan dengan antibiotika sebelumnya.
celakanya, bakteri resisten antibiotika ini bisa menyebar ke anggota keluarga, anak-anak, rekan kerja dan masyarakat sekitarnya. masyarakat jadi punya risiko terkena infeksi yang semakin sulit dan mahal disembuhkan. antibiotika yang biasa diresepkan dokter tidak lagi mempan.

di samping itu, minum antibiotika ketika tak dibutuhkan malah menimbulkan efek samping pusing, diare, dan sakit perut. antibiotika menyebabkan iritasi dan pembengkakan usus besar.
ini terjadi karena antibiotika membunuh bakteri normal di usus dan menyebabkan bakteri c. difficile berkembang biak. alhasil, terjadi diare, demam, dan kram perut. wanita pun bisa terkena infeksi jamur vagina karena minum antibiotika sebab bakteri baik di vagina ikut terbunuh antibiotika.

selain dikonsumsi seperlunya sesuai dengan resep dokter, pasien juga sebaiknya berhati-hati mengonsumsi ketika sedang mengusahakan kehamilan. katakan kepada dokter sedang dalam program punya anak, sehingga dokter pun akan lebih berhati-hati meresepkan antibiotika.
pasien juga boleh berinisiatif mengatakan kepada dokter apakah antibiotika pengobatan yang terbaik untuk penyakit yang diderita. pasien boleh menyatakan kepada dokter tidak ingin mendapatkan antibiotika dan hanya mengonsumsinya ketika dibutuhkan.

satu hal lain yang harus dipatuhi adalah tidak boleh minum antibiotika yang diresepkan untuk penyakit lain atau obat milik orang lain. hal ini hanya menyebabkan penundaan pengobatan yang benar dan penderitanya jadi lebih sakit.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar